1. Analog to Digital
Converter (ADC)
ADC adalah kepanjangan dari Analog To Digital Converter yang berfungsi untuk mengubah input
analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digitaldan rangkaian pengukuran/atau
pengujian.Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan
analog dengan sistim komputer seperti
sensor suhu, cahaya, tekanan atau berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur
dengan menggunakan sistim digital (komputer).
Secara singkat prinsip kerja
dari konverter A/D adalah semua bit-bit diset kemudian diuji, dan bilamana
perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan rangkaian yang paling
cepat, konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran D/A merupakan
nilai analog yang ekivalen dengan nilai regiser SAR.
Apabila konversi telah
dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai konversi yang berlogika
rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan data digital yang ekivalen ke dalam register buffer. Dengan demikian, keluaran digital akan tetap tersimpan sekalipun akan di
mulai siklus konversi yang baru.
Jenis-jenis dari ADC dan fungsi dari masing-masing jenisnya
· Tipe Tracking Tipe tracking menggunakan prinsip up down
counter (pencacah naik dan turun). Fungsinya adalah : Binary counter (pencacah
biner) akan mendapat masukan
clock secara kontinyu dan hitungan akan bertambah atau berkurang tergantung
pada kontrol dari pencacah apakah sedang naik (up counter) atau sedang turun
(down counter).
· Tipe flash / paralel Tipe ini dapat menunjukkan konversi
secara lengkap pada kecepatan 100 MHz dengan rangkaian kerja yang sederhana.
Berfungsi untuk mengatur masukan inverting dari tiap-tiap konverter menuju
tegangan yang lebih tinggi dari konverter sebelumnya, jadi untuk tegangan
masukan Vin, dengan full scale range, komparator dengan bias dibawah Vin akan
mempunyai keluaran rendah.
· Tipe successive approximation Tipe successive approximation merupakan
suatu konverter yang paling sering ditemui dalam desain perangkat keras yang
menggunakan ADC. Tipe ini memiliki kecepatan konversi yang cukup tinggi,
meskipun dari segi harga relatif mahal. Prinsip kerja konverter tipe ini
adalah, dengan membangkitkan pertanyaan-pertanyaan yang pada intinya berupa
tebakan nilai digital terhadap nilai tegangan analog yang
dikonversikan.
· Tipe Integrating,
menawarkan resolusi tertinggi dengan biaya terendah. ADC tipe ini tidak
dibutuhkan rangkaian sample hold. Tipe ini memiliki kelemahan yaitu waktu
konversi yang agak lama, biasanya beberapa milidetik.
contoh Fungsi dari ADC adalah untuk mengubah
data analog menjadi data digital yang diaplikasiakn pada komponen
digital misalkan pada mikrokontroller AT89S51. Inputan dari ADC ini ada 2 yaitu input
positif (+) dan input negatif (-). ADC 0804 ini terdiri dari 8 bit
microprocessor Analog to Digital Converter.
V (+) dan V (-) adalah inputan tegangan analog
differensial sehingga data tegangan yang akan diproses oleh ADC adalah selisih
antara Vi (+) dan Vi (-). Vref adalah tegangan referensi ADC yang digunakan
untuk mengatur tegangan input pada Vi+ dan Vi-. Besarnya tegangan referensi ini
adalah setengah dari tegangan input maksimal. Hal ini bertujuan agar pada saat
inputan maksimal data digital juga akan maksimal. Frekuensi clock dari ADC
dapat diatur dengan komponen R dan C eksternal pada pin Rclk dan Cclk dengan
ketentuan :
Fclk = 1 / (1,1 RC)
Chip select fungsinya untuk mengaktifkan ADC yang diaktifkan dengan logika low.
Read adalah inputan yang digunakan untuk membaca data digital hasil konversi
yang aktif pada kondisi logika low. Write berfungsi untuk melakukan start
konversi ADC diaktifkan pada kondisi logika low. Instruksi berfungsi untuk
mendeteksi apakah konversi telah selesai atau tidak, jika sudah selesai maka
pin instruksi akan mengeluarkan logika low. Data outputan digital sebanyak 8
byte (DB0-DB7) biner 0000 0000 sampai dengan 1111 1111, sehingga kemungkinan
angka decimal yang akan muncul adalah 0 sampai 255 dapat diambil pada pin D0
sampai D7. DB0-DB7 mempunyai sifat latching.
Gambar : Konfigurasi
Pin ADC 0804
Deskripsi Fungsi Pin ADC 0804 :
- WR, pulsa transisi high to low pada input input write
maka ADC akan melakukan konversi data, tegangan analog menjadi data
digital. Kode 8 bit data akan ditransfer ke output lacht flip – flop.
- INT, bila konversi data analog menjadi digital telah
selesai maka pin INT akan mengeluarkan pulsa transisi high to low.
Perangkat ADC dapat diopersikan dalam mode free running dengan
menghubungkan pin INT ke input WR.
- CS, agar ADC dapat aktif , melakukan konversi data maka
input chip select harus diberi logika low. Data output akan berada pada
kondisi three state apabila CS mendapat logika high.
- RD, agar data ADC data dapat dibaca oleh sistem
mikroprosessor maka pin RD harus diberi logika low.
- Tegangan analog input deferensial, input Vin (+) dan
Vin (-) merupakan input tegangan deferensial yang akan mengambil nilai
selisih dari kedua input. Dengan memanfaatkaninput Vin maka dapat
dilakukan offset tegangan nol pada ADC.
- Vref, tegangan referensi dapat diatur sesuai dengan
input tegangn pada Vin (+) dan Vin (-), Vref = Vin / 2.
Vresolusi = Vin max / 255.
- CLOCK, clock untuk ADC dapat diturunkan pada clock CPU
atau RC eksternaldapat ditambahkan untuk memberikan generator clock dari
dalam CLK In menggunakan schmitt triger
Resolusi dari converter menandakan
nilai angka diskret yang menghasilkan range nilai analog, biasanya ditulis
dalam biner dalam bit-bit. Contoh ADC dengan resolusi 8 bit dapat mengenkode
masukan analog ke 256 (28=256), yang merepresentasikan
range dari 0 sampai 255 (unsigned integer) atau dari -128 ke 127 (signed
integer) tergantung pada aplikasi.
Resolusi juga dapat didefinisikan secara
elektris dan diekspresikan dalam volt. Resolusi tegangan ADC sama dengan range
pengukuran tegangan dibagi dengan jumlah interval diskret, sebagaimana
ditunjukkan berikut;
Dimana Q merupakan resolusi dalam volt per
step (volt per kode keluaran), EFSR merupakan skala penuh range tegangan = VRefHi –
VrefLow, M merupakan resolusi ADC dalam bit dan N merupakan jumlah
interval yang diberikan oleh kode keluaran dimana N=2M.
Pada prakteknya, resolusi dari converter dibatasi oleh
signal-to-noise ratio terbaik yang dapat dicapai untuk digitized signal. ADC
dapat menghasilkan sinyal dengan resolusi bit angka tertentu yang disebut
“effective number of bits” (ENOB). Satu resolusi bit saja dapat merubah signal-to-noise
ratio dari digitized signal oleh 6dB, jika resolusi dibatasi oleh ADC.
Jika preamplifier digunakan pada konversi A/D makaamplifier akan
berkontribusi pada hasil SNR (Signal-to-Noise Ratio).
2. Digital to
Analog Converter (DAC)
DAC
(Digital to Analog Converter) adalah perangkat untuk mengkonversikan sinyal masukan dalam bentuk digital menjadi
sinyal keluaran dalam bentuk analog (tegangan, arus, muatan electrik).Tegangan
keluaran yang dihasilkan DAC sebanding dengan nilai digital yang masuk ke dalam
DAC.Sinyal mudah di simpan dan di transmisikan dalam bentuk digital, tapi DAC
diperlukkan untu sinyal utuk diakui oleh indera manusia atau non-sistem
digital.
contohnya pada DAC0808, sebuah digital to analog
converter 8-bit monolothic yang mempunyai waktu settling sekitar
150 ns. Tidak diperlukan setting arus referensi (IREF)dalam
berbagai penerapan. Pada pengaturan skala penuh arus output yang
dikeluarakan umumnya 255 (IREF/256). Arus power
supply dari DAC0808 tidak bergantung pada kode bit dan akan menunjukkan
karakteristik DAC yang tetap konstan pada keseluruhan jangkauan tegangan.
DAC0808 mempunyai jangkauan tegangan power supply: ±4,5V
sampai ±18V dengan konsumsi daya berkisar 33 mW pada tegangan ±5V.
Untuk penggunaan interface ADC0808 dapat dihubungkan langsung
ke level logika CMOS, TTL dan DTL.
Gambar : Konfigutasi
Pin DAC0808
- A1-A8, input digital 8 bit, data inputan yang
akan dikonversikan ke besaran tegangan analog.
- VREF(-), VREF(+) input
tegangan referensi yang digunakan untuk mengatur levelouput tegangan analog.
- Compensation, pin compensation dihubungkan dengan menggunakan capasitor ke VEE atau ground untuk mempertahankan batas fase yang bersesuaian.
Gambar : Koneksi
rangkaian DAC dan konverter arus ke tegangan
Pengubahan besaran analog ke digital ditentukan oleh besar tegangan input
maksimum yang diukur dalam Volt, mVolt atau uVolt, sedang nilai konversi
digitalnya juga bebas ditentukan hal ini tergantung berapa bita yang digunakan
untuk mengkonversinya. Begitu pula untuk pengubah digital ke analog juga sama
dan hasil konversi tergantung pula pada besar tegangan referensinya.
Bila kita gunakan tegangan tertinggi untuk
konversi 15 volt maka setiap kenaikan nilai konversi adalah 1 volt jadi bila
nilai digital 0100 hasil konversinya adalah 4x1volt = 4 volt. Seandainya nilai
tertinggi dibuat 4,5 volt maka setiap kenaikan adalah 0,3 volt sehingga bila
nilai digital 0100 hasil konversinya adalah 4×0,3volt = 1,2 volt.
Gambar : Pengubah
digital ke analog (DAC) 4 bit
Dari penjelasan diatas dapat ditentukan jumlah harga tegangan atau aplitudo
sebagai hasil konversi adalah tergantung pada jumlah bit digital yang
dikonversikan, dan besar kecilnya harga analog hasil konversi juga ditentukan
oleh besar kecilnya tegangan referensi.
Makin banyak jumlah bit yang digunakan untuk
konversi maka akan semakin banyak jumlah harga amplitudo yang di dapat, dan
dengan semakin banyaknya jumlah tersebut akan menyebabkan tingkat kehalusan
konversi semakin tinggi. Sebagai contoh untuk konversi tegangan analog 10 volt
dengan menggunakan jumlah bit 10, maka akan didapatkan jumlah harga amplitudo
1024 dengan demikian akan diperoleh perbedaan setiap tingkat konversi adalah
10volt dibagi (1024-1) yaitu sama dengan 9,77 milivolt dan bila digunakan 8 bit
maka perbedaan setiap tingkat konversi adalah 39,21 milivolt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar